We are "The Fighter" family

We are "The Fighter" family
Alamat kami : Jl. Pahlawan Revolusi, Komplek Aggaran No. 12, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tlp rumah : 021 - 86603637

5.6.09

Tour de Europe, Dinner with The Taipan

Setelah semua persiapan dari panitia selesai, kamipun bisa leluasa menata semua barang yang nanti akan kami jual. Dibanding tahun lalu, peserta Festival Indonesia 2009 nampaknya lebih banyak. Ini terlihat dari susunan meja yang lebih banyak dan dimanfaatkannya ruang2 yang dulu tidak terpakai sekarang terisi penuh. Meskipun terlihat semarak, tetapi menurut saya sebenarnya ini adalah tantangan bagi pihak panitia, untuk menyajikan sebuah pameran produk2 UKM Indonesia yang meskipun penuh tapi tetap terkesan elegan dan rapi, tidak umpeg2an seperti layaknya pasar kaget didepan masjid sehabis pulang sholat Jumat. Tetapi kalau menurut pengamatan saya, pengaturan layout tempatnya sudah cukup lumayan, masih terlihat rapi, meskipun ada beberapa barang teman2 yang terlihat sumpeg, tapi itu masih wajar, karena bagaimana lagi wong tempat di KBRI juga terbatas.

Ada yang menarik di KBRI Paris ini, ketika kami sibuk menata barang2 kami melihat Bapak2 panitia juga sibuk angkat2 meja, gelar karpet, masang lakban dilantai, manjat2 kursi masang umbul2, bantuin kami para peserta angkat2 kardus dari atas ke bawah, siapakah mereka? Mereka adalah para Bapak2 pejabat di KBRI, yang terdiri dari para atase2, Konsuler, Diplomat bahkan termasuk Bapak wakil dubes ikut berjibaku mengerjakan kerjaan para tukang bersama2. Benar2 sebuah semangat yang harus diberi apresiasi yang tinggi, mengingat pejabat2 sekarang maunya dilayani, tapi jarang yang mau melayani, padahal TUPOKSI mereka harusnya melayani rakyat, bangsa dan negara ini. Mengingat juga nampaknya KBRI tidak menyewa EO, jadilah para Bapak2 itu kerja bakti banting tulang.

Setelah semua peserta selesai menata barang dagangannya masing2, kami semua diundang makan malam bersama dengan semua jajaran staf KBRI Paris dan tamu kehormatan Bapak2 pejabat BKPM dari Jakarta. Ini dia yang ditunggu2...N A S I...dengan semua lauk pauknya. Ketika dipersilahkan kayak2nya nih temen2 peserta pameran udah nyari tempat duduk yang deket makanan, apalagi dari baunya ada makanan favourite yaitu "Tongseng Kambing" waduh biyuh biyuh...ntar makan kambing dinegeri orang, sorangan saja seng ada "lawan" bigimana nih ??? Mengingat kita masing2 sekamar berdua lontong semua, wadooouuhhhh tuluuuunng...
Peribahasa posisi menentukan prestasi nampaknya tepat juga, melihat teman2 peserta yang duduk deket meja makan nampak sibuk hilir mudik silih berganti mengerumuni tongseng kambing laksana burung kolibri sedang menghisap putiksari bunga2 ditaman surgawi, dan salah satu kolibri yang mengecap2 keenakan itu bernama...Hantiar
Paginya mungkin karena kebanyakan makan kambing, waktu bangun tidur betis kaki saya kram, aduuuh sakitnya minta ampuun...

Nah ada satu hal lagi yang saya cermati dalam jamuan makan malam dari KBRI Paris ini, yaitu tidak keluarnya minuman Anggur atau Wine, untuk minuman cuma ada jus, cocacola, air putih, teh dan kopi. Ini yang mantab, tahun lalu jamuan makan malamnya disuguhi Wine, minuman yang mungkin lazim di Perancis tapi bagi kami umat Muslim, minuman tersebut akan mengurangi keberkahan karena termasuk dalam golongan minuman khamar. Tahun lalu pengalaman disuguhin Wine ini saya tulis dalam blog dan saya cantumkan kalimat : - Semoga Bapak Ibu di KBRI bisa mengurangi atau bahkan menghapus konsumsi makanan atau minuman yang dilarang oleh agama, sehingga keberkahan bisa menyelimuti perwakilan bangsa kita di negeri orang -
baca link : http://hantiar.blogspot.com/2008/06/road-to-paris-bon-voyage.html
Alhamdulillah tahun ini Wine tidak keluar - Semoga keberkahan yang sudah ada selalu dijaga dan ditambah oleh ALLAH SWT, amiiin -

Dalam jamuan makan malam ini juga hadir Bapak2 pejabat BKPM dari Jakarta, salah satunya yang ikut adalah Bp. Wakil Kepala BKPM. Satu persatu Bapak Ibu dari BKPM ini memperkenalkan dirinya dan ternyata besar juga rombongan mereka. Sayang ketika memberikan kata sambutannya rombongan dari BKPM tidak memberitahukan agenda dan
tujuan mereka selama di Paris. Ah, mau tau aja lu...makanya kalau lagi sambutan kupingnya dipasang, jangan hidung melulu kembang kempis nyium tongseng nelan air liur, dasar kaki lima...

Dari data yang didapat oleh KBRI Paris, Perancis ternyata kuartal pertama tahun 2009 ini pertumbuhan ekonominya minus 3 %. Walaaah, mending Indonesia kemana2 dong, wong kuartal pertama tahun 2009 ini saja pertumbuhan ekonominya naik 5,5 %...itu kata SBY. Tapi memang kalau saya amat2i, kondisi ekonomi Indonesia lebih baik saat ini. Di Perancis antara orang miskin dan kaya hampir sulit dibedakan, karena gaya mereka rata2 hampir sama. Kalau di Indonesia mudah membedakannya, asal ketemu orang pakai jas, berdasi dan klimis pasti orang kaya, meskipun didahinya keringat mengucur deras tapi demi status jas tetap harus dipakai meski kepanasan - kok barometernya jas sih, gak mutu, yang lain dong - Oke brur, di Indonesia anak2 SMP udah pada pegang blekberi masing2, di Perancis kayaknya kok gak ada tuh. Dan yang pasti bagi orang Indonesia makan roti itu ngemil sedang diparis orang2nya pada gak kuat beli nasi, kuatnya beli camilan yaitu roti itu, naaah inilah indikator turunnya perekonomian di Perancis, bahwa penduduknya sudah tidak ada yang kuat beli beras...uhhuuiiii...


Wadoouw pinggangku rasanya mau putus, ini
lemari gak ada yang kecilan lagi apa ?
Pak Bramantya Dewabrata - Konsuler


Sisa2 pembantaian, dan wajah2 para "pembantai"
menyeringai kenyang


Foto bersama dengan seluruh jajaran KBRI Paris
dan rombongan pejabat2 BKPM dari Jakarta


Meskipun pucet dan menggigil kedinginan di pagi hari
di depan Wisma tapi tetep harus gaya di Foto


to be continue...

1 comment:

IMT said...

judul blog yang inspiratif, salam kenal Gan