We are "The Fighter" family

We are "The Fighter" family
Alamat kami : Jl. Pahlawan Revolusi, Komplek Aggaran No. 12, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tlp rumah : 021 - 86603637

16.12.07

Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007

Alhamdulillah wa syukurilah, malam tadi (15 Desember 2007) pada acara "Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007" team desainer kami meraih juara I dalam pagelaran rancang desain busana nusantara. Acara yang digelar di Puri Agung Hotel Sahid Jakarta ini memperlombakan rancang desain busana dan desain motif tradisional yang diikuti oleh para desainer dari seluruh Indonesia. Malam anugerah ini merupakan persembahan final hasil kompetisi rancang desain busana dan desain motif tradisional, sebagai apresiasi terhadap tekstil dan mode busana sebagai produk budaya, mengedepankan nilai-nilai estetis yang dipersembahkan oleh para perancang busana dan desainer motif terpilih yang akan memberi nuansa baru dalam berbagai bentuk dakwah kultural. Dari seluruh karya lomba rancang desain busana dan desain motif tradisional dewan juri masing-masing memilih 30 semifinalis untuk mewujudkan salah satu rancangannya menjadi busana jadi, untuk diseleksi kembali menjadi 12 finalis. Ke 12 finalis ini harus mewujudkan 6 sketsanya menjadi busana siap pakai. Dewan juri pagelaran ini terdiri dari :

1. Bp. Firdaus Alamhudi, Pelukis Bulu, Ketua Bidang Seni Rupa Lembaga Seni Budaya Jakarta
2. Bp. Jadin C. Djamaluddin, Ketua Komite Craft BPN, Asosiasi Pertekstilan Indonesia
3. Ibu Nani Djamal, Perancang Busana, Pemilik Rumah Batik Dian Pelangi
4. Ibu Meidiana Hutomo, Artis, Praktisi Busana Muslim
5. Ibu Anne Rufaiddah, Perancang Busana, Ketua APMI-APPMI DKI Jakarta
6. Ibu Erni Susi, Perancang Busana, Praktisi Fashion

Selain penilaian secara menyeluruh yang melahirkan para pemenang utama, terdapat tiga kategori khusus yang dipertimbangkan, yaitu "wearable clothes dan wearable motif" yaitu busana atau motif yang memiliki daya pakai dan daya jual tinggi. Yang kedua adalah kategori "unique technique", yaitu desain yang unggul dalam penggunaan detail, orisinalitas ide dan imajinasi dan kategori terakhir adalah "tradition theme", yaitu karya yang kekuatan nilai tradisinya sangat kuat, baik secara konsep maupun konten. Ketiga kategori itu adalah sarana mencari nilai unggul dalam suatu produk.

Tema karya team kami adalah busana muslim yang dipadukan dengan batik dan lurik gaya Jogajakarta, total kesemuanya ada 6 karya yang ditampilkan dalam Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007.

Acara ini dihadiri oleh Ibu Tresna Jero Wacik (mewakili Ibu Mufidah Jusuf Kalla), Ibu Siti Fadilah Supari (Menkes), Bupati Karanganyar, Ibu Bupati Alor (NTB), Bp. Prof. Din Samsudin dan Ibu, Bp. Icuk Sugiarto dan Ibu, Ibu Okke Hatta Rajasa dan juga oleh pendukung acara yaitu Zaskia Mecca, Primus Yustisio, Mustafa Debu, Naseem Debu, Iis Dahlia, Evie Tamala, Anneke Putri, Monica Oemardi, Cut Yanthi, Dina Mariana, Vinni Alvionita, Agus Idwar (Snada), Shazlin, Ferry Anwar, Leroy Osmani Deny Lutan Dance dan banyak lagi

Sekali lagi kami bersyukur atas segala rahmat dari ALLAH ini, semoga kemenangan kami menjadi pelecut untuk bisa lebih kreatif lagi dalam berkreasi dan berapresiasi.

Dari kiri ke kanan :
Waru (istri saya), Mbak Peragawati, Lulu Labibi, Amelia
Juara I Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007


Karya rancangan desainer kami
(Lulu Labibi) :





Rumah Produksi "Sandang Takwa"
- ZEHBA, Baju Renang Muslim
- Syahmina, Busana Muslim
- Wira, Baju Muslim Anak

Jl. Pahlawan Revolusi, Komplek Agggaran No. 12
Pondok Bambu, Jakarta Timur
Telp. 021 - 86603637
Hp : 08179400861

Abdul Rahman Hantiar
Direktur

Road to Paris, Indonesian Week April 2008

Berawal dari PPI 2006 (Pameran Produksi Indonesia, saya datang menjumpai Bapak Effendi Arizal (Dubes Indonesia untuk Perancis) yang pada saat itu menawarkan bantuan bagi UKM yang ingin berpameran di Perancis. Bentuk bantuan yang diberikan adalah memberikan fasilitas free untuk penginapan, akomodasi bahkan makan semua akan ditanggung pihak KBRI. Selain itu pihak KBRI juga membuatkan media promosi bagi UKM yang berpameran disana berupa brosur, CD profil yang kesemuanya berbahasa Perancis dan masuk kedalam website resmi KBRI.

Sayapun mengajukan diri sebagai orang yang berkeinginan berpameran disana, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk sampai bisa berangkat kesana (karena tiket pesawat PP menjadi tanggung jawab kita sendiri). Sambil saya berkonsultasi dengan beliau bagaimana caranya seorang pelaku UKM super kecil seperti saya ini bisa berpameran disana.

Satu bulan kemudian saya diundang ke Deplu, bertemu dengan Ibu Naya, Fungsi Ekonomi KBRI Perancis. Disana saya diminta presentasi produk sambil saya memberikan sampel dan oleh2 untuk dipajang di ruang pamer KBRI Perancis. Selepas itu, komunikasi pun hanya sebatas email dengan pihak KBRI Perancis. Hasil dari perjuangan saya, beberapa waktu yang lalu saya mendapat email dari KBRI Perancis di Paris, berikut petikan emailnya :

Yth. Bapak/Ibu Pengrajin,

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat bahwa KBRI Paris tengah mengupayakan rencana pameran untuk memperoleh mitra bisnis di Perancis bagi Bapak/Ibu sekalian. Upaya tersebut akan diwujudkan melalui sebuah bentuk pameran pada bulan April 2008 di Paris.

Berkaitan dengan itu, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Paris, Bpk Des Alwi bersama Atase Perdagangan KBRI Paris, Bapak Hari Prawoko akan mencoba menghubungi dan/atau mengunjungi perusahaan Bapak/Ibu untuk membicarakan kemungkinan keikutsertaan Bapak/Ibu dalam pameran termaksud. Tentu saja, untuk dapat menjadi peserta pameran Bapak/Ibu perlu memenuhi beberapa kriteria, khususnya berkaitan dengan tujuan pameran ini yang akan mencari pengusaha UKM Indonesia yang dapat secara berkesinambungan mengirim produknya untuk mengisi pasar cindera mata di Perancis.

Adapun dasar kami menghubungi Bapak/Ibu adalah berdasarkan masukan/data yang kami peroleh dari BKPM, Kementerian KUKM dan beberapa dari Bapak/Ibu yang sempat KBRI Paris temui pada PPI 2006 di Jakarta. Karena itu, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat bersiap dihubungi atau menerima kunjungan Bapak Des Alwi dan Bapak Hari Prawoko yang akan menjelaskan lebih lanjut secara langsung kemungkinan keikutsertaan Bapak/Ibu dalam pameran pada bulan April 2008.

Demikian yang dapat kami sampaikan pada saat ini. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih

Salam hormat,
Narwastuyati P. Mbeo (Naya)
Fungsi Ekonomi KBRI Paris
47, rue Cortambert 75116 Paris
Telepon: (33) 1 450 381 55

Email inipun saya balas dengan perkenalan dan penjelasan company profile perusahaan kami. Gayung bersambut, saya pun menjadi salah satu nominator peserta pameran Indonesian Week April 2008 di Paris Perancis. Saya sih sebenarnya tidak begitu khawatir dengan bahasa, karena istri saya lulusan CCF (Lembaga Indonesia Perancis) setara S1. Mohon doa dari pembaca sekalian, semoga saja kami bisa berangkat ke Perancis, menjemput pasar dunia. Amiiin...

Abdul Rahman Hantiar
PT. Wahana Cipta Adhikarya Group Company
Direktur Utama

Rumput Tetangga Lebih Hijau ?

Tetapi, sehijau-hijaunya rumput tetangga, pasti ada kuningnya juga lho! Ah
masa?

Tanpa kita sadari, sering nggak sih kita 'ngintipin' kehidupan orang lain?!

Apalagi kehidupan orang-orang yang konon selalu kita pandang 'lebih baik'
daripada kehidupan kita sendiri. Terutama disaat-saat kita tengah mengalami
badai kehidupan, tidak jarang kita jadi melamun ditengah siang bolong dan
berandai jika kita mempunyai kehidupan lain yang lebih baik.

Will that solve the problem?! NOPE.

Kita semua diciptakan unik dengan kepribadian yang berbeda satu sama lain.
Terkadang kita menjumpai kepribadian orang lain yang mirip sekali dengan
kepribadian kita, tapi semirip-miripnya, pasti ada perbedaannya juga koq.
Orang kembar identik saja pasti memiliki perbedaan. Itulah hebatnya ciptaan
Tuhan. Selain itu, kita semua terlahir dengan garis kehidupan masing-masing
yang terbentuk oleh lingkungan dimana kita dibesarkan.

Banyak juga faktor lainnya yang menjadikan sebuah kehidupan tidak adil untuk
dibandingkan. Tetapi, kalo kita masih tetep kekeuh mau membandingkan rumput
kita dengan rumput tetangga, siap-siap aja makan ati deh yaks!

Seperti kita berusaha membandingkan antara rasa buah jeruk dan rasa buah
durian, sebuah perbandingan yang sulit, bukan?! Buah jeruk dan durian jelas
memiliki rasa enak yang berbeda. Sebuah pilihan yang sulit ketika ditanya
"Mana yang lebih enak?". Kalau saya akan spontan menjawab "Dua-duanya enak
sich, tapi beda enaknya"

Sama halnya dengan kehidupan kita secara pribadi, ketika kita membandingkan
kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, mana yang lebih baik? Sungguh
perbandingan yang sulit, bukan?

Sebenarnya setiap kehidupan orang pasti ada enak dan tidak enaknya. Nobody
is perfect and nothing is perfect in this world. Pada dasarnya kita memang
diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Mungkin kehidupan
orang-orang yang kita pandang 'lebih baik' hanyalah semata-mata karena kita
belum tahu saja apa rasanya berada di posisi mereka? Kita belum melihat apa
"nggak enaknya" menjadi mereka. Belum tentu ketika kita berada di posisi
mereka, kita akan mengatakan bahwa "hidup dia lebih baik", jangan-jangan
kita malah harus menjilat ludah sendiri dengan malu balik mengakui bahwa
"sehijau-hijaunya rumput tetangga, rumput sendiri ternyata lebih nyaman"

Rumput sendiri memang ibaratnya lahan kehidupan yang sudah ditakdirkan untuk
kita, dengan kapasitas pribadi yang sudah diberikan khusus untuk kita. So,
never runaway from your own life, no matter how hard it is, there is always
hope as long as you keep up your faith.

Dari : Ida Arimurti

Peluang Bisnis Besar

Tulisan di bawah cukuplah hanya untuk sebagai joke

Apakah Anda berminat dengan peluang-peluang bisnis yang luar biasa berikut ini?

TUKANG PARKIR

Modal : Nol, yang penting berani malu dan tahu lokasi starategis.
Penghasilan :
Jika diasumsi bahwa :
1. Parkir mobil : Rp 1,000 / mobil / jam
2. Parkir motor : Rp 500 / motor/ jam
Maka jika diasumsikan Anda bekerja 8 jam sehari di mana tempat parkir
Anda dapat memuat 20 mobil atau 40 motor, maka Anda akan memperoleh :
8 jam x 20 mobil x Rp 1,000 = Rp 160,000 / hari.
Jika Anda bekerja 26 hari perbulan, maka penghasilan Anda menjadi Rp
160.000 x 26 hari = Rp 4,160.000 / bulan (bebas pajak).

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Jam kerja tidak mengikat
3. Masih bisa mengerjakan pekerjaan sambilan (jualan rokok di warung)
4. Tingkat stress rendah
5. Tidak beresiko. Kalau pun ada (klaim, tuntutan karena kendaraaan
yang diparkir hilang / rusak), tinggal lari saja.

PENGAMEN

Modal : gitar, kencrengan, atau nol sama sekali. Yang penting berani
malu.

Penghasilan :
Tergantung tempat dan sasaran. Jika sasaran yang dituju adalah mobil
angkot mungkin bisa lebih besar. Jika diansumsikan tempat yang dituju
adalah lampu merah dengan durasi 2 menit, dan pendapatan Rp 300 / angkot,
dan bekerja 8 jam, maka :
8 jam x (60 /2 menit) x Rp 300 = Rp 72.000 / hari.
Jika bekerja 26 hari perbulan, maka pemasukan minimum yang diperoleh
adalah : Rp 72.000 x 26 hari = Rp 1.872.000.

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Waktu kerja tidak mengikat
3. Tidak butuh keahlian. Cuap-cuap tanpa suara pun pasti dapat.
4. Stress nyaris tidak ada. Justru bisa menghibur diri.
5. Tidak beresiko, asal hati-hati kalo menyeberang atau mengamen di
tengah jalan ramai.
6. Jika gesit (misalnya dalam satu durasi lampu lalu lintas dapat
menyambangi 2-3 angkot), penghasilan bisa meningkat 2-3 kali lipat.

TUKANG BERSIH-BERSIH KACA MOBIL

Modal : kain rombeng, pembersih bulu ayam, busa dan sabun detergen
Penghasilan :
Nyaris sama dengan pengamen, malah dapat 3-4 kali lipat, karena dalam
1 durasi lampu lalu lintas, dapat menyambangi 5-10 mobil sekaligus,
tergantung kegesitan kerja.

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Waktu kerja tidak mengikat.
3. Tidak butuh keahlian. Yang penting kerja cepat saja.
4. Hasil kerja bukan tujuan akhir.
5. Tingkat stress tidak ada.

PENGEMIS

Modal : baju kusut, dekil, dan tidak mandi seminggu. Dan yang terutama :
berani malu!

Penghasilan :
Tergantung kemampuan menarik hati orang. Semakin memelas, maka
penghasilan semakin besar. Pada tahun 1997, seorang mahasiswa di sebuah
perguruan tinggi swasta Jakarta pernah mengadakan penelitian dan
menemukan bahwa seorang pengemis di Jakarta rata-rata mampu mengumpulkan
Rp 500.000 perhari, atau Rp 15 juta perbulan. Bahkan baru-baru ini ada
seorang ibu asal Garut yang mengakui di sebuah media Bandung, bahwa
dengan menjadi pengemis selama 1 bulan saja, dia telah mampu pulang
kampung dengan membawa Baleno keluaran terbaru yang bernilai 200-an juta
rupiah, plus oleh-oleh untuk keluarga di kampungnya. Sebuah hasil yang
luar biasa. So jangan heran bahwa pekerjaan menjadi primadona banyak
orang yang datang ke kota-kota besar.

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Waktu kerja tidak mengikat
3. Hanya butuh keahlian menarik hati orang.
4. Tingkat stress tidak ada
5. Dapat prioritas pertama dari Pemerintah kalo ada program bantuan
bagi kaum dhuafa.

Pelantikan dan pengukuhan DPP FKKIC

Dengan mengucap Bismillah pada hari senin tgl 26 November 2007 kami dilantik dan dikukuhkan menjadi anggota Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Kerjasama Islamic Center se-Indonesia. Forum ini adalah organisasi yang mewadahi seluruh Islamic Center yang ada di seluruh Indonesia, dengan misi utama Pemberdayaan dan Peningkatan Perekonomian Masjid. Secara langsung forum ini memayungi Islamic center diseluruh Indonesia tetapi secara aktifitas ruang gerak FKKIC sampai kewilayah masjid paling bawah dengan hirarki tingkatan Masjid Jami di level kecamatan, Masjid Agung di level DATI II dan Islamic Center di level Dati I / Propinsi.

Saya sendiri menempati pos Departemen Ekonomi dan Bisnis sebagai anggota, dengan Ketua Departemen Bp. Mohammad Sidiq (Ketua LAZIZ Dewan Dakwah Indonesia, mantan salah satu Direktur IDB di Jeddah). Selain saya, anggota Dept. Ekonomi & Bisnis yang lain adalah Bp. Syahrul (mantan atase perdagangan KBRI di Saudi Arabia). Departemen kami sendiri memiliki tiga program utama yaitu :

1. Pemberdayaan masjid sehingga menjadi / memiliki kemampuan ekonomi melaksanakan fungsinya

2. Pemberdayaan jamaah masjid dalam berbagai bidang usaha, skill, dan kewiraswastaan melalui pelatihan dan pendampingan

3. Pembentukan wadah inkubasi bagi jamaah masjid dalam upaya mewujudkan unit-unit bisnis yang dapat memajukan perekonomian masjid

Ke depan, departemen kami akan mengajak para pelaku usaha dan praktisi bisnis skala kecil dan menengah untuk bersama berperan dalam meningkatkan perekonomian umat melalui bentuk kerjasama-kerjasama usaha dan bisnis.




Abdul Rahman Hantiar
Dewan Pengurus Pusat
Forum Komunikasi Kerjasama Islamic Center Indonesia
Departemen Ekonomi dan Bisnis

25.9.07

Gerai Baru di Tiptop Pondok Gede

Ramadhan ini kami membuka gerai baru Busana Muslim di Tiptop Pondok Gede, yang berlokasi di dekat Pondok Gede Plaza, Jakarta Timur. Selain di Pondok Gede, produk kami sebelumnya sudah terpajang di Tiptop Rawamangun dan Tiptop Pondok Bambu. Tapi khusus di Tiptop Pondok Gede kami adalah tenant yang menyewa lahan, sehingga seluruh hasil penjualan 100% menjadi milik kami, berbeda dengan 2 cabang Tiptop yang lain yang kami supply, disana sistem yang diterapkan adalah bagi hasil, sehingga harga produk kami di cabang Rawamangun dan Pondok Bambu sedikit lebih mahal.

Jaringan Supermarket Tiptop :
www.tiptop.co.id


MUSDA HIPMI Jaya 2007

Pemilihan Ketua Umum Hipmi Jaya deadlock

JAKARTA (Bisnis): Musda Hipmi Jaya ke XIII dengan agenda utama pemilihan ketua umum terpaksa ditunda karena memanasnya suasana sebelum pemilihan. Yukki N. Hanafi, Ketua Umum Hipmi Jaya (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya), menyesalkan tidak tercapainya kesepakatan antara kubu yang bersaing mengenai format pemilihan, namun dia optimistis suara Hipmi Jaya tidak akan terpecah.

"Ini sebenarnya masalah sepele dan bukan pertama kali terjadi. Sangat wajar bila pengusaha muda yang berbeda pendapat masih belum mau berkonsensus. Penundaan ini penting untuk mendinginkan suasana. Saya harap tidak ada pihak yang bertindak berlebihan, tetap demokratis, profesional dan mementingkan kepentingan organisasi," ujarnya akhir pekan lalu.

Musda Hipmi Jaya yang dijadwalkan berlangsung 31 Agustus-1 September 2007 resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada Jumat di Hotel Sultan, Jakarta. Agenda utama Musda adalah debat kandidat, rapat pleno pertanggungjawaban pengurus Hipmi Jaya periode 2004-2007, dan ditutup dengan pemilihan ketua umum yang baru.

Dalam Musda ke XIII ini, sekitar 800 anggota Hipmi Jaya akan memberikan suara dan memilih satu dari enam kandidat ketua umum yaitu Budi Rianto, M. Farhat Abbas, Adisatrya Suryo Sulisto, Harry Warganegara, Bungsu A. Meinur S, dan Novita Dewi.

Berdasarkan pengamatan, Adi Sulisto yang saat ini menjabat Ketua Kompartemen Kaderisasi Hipmi Jaya dan Harry Warganegara yang menjabat Ketua II BPD Hipmi Jaya adalah dua kandidat terkuat.

Kebuntuan terjadi ketika kubu Harry Warganegara mempersoalkan status Adi Sulisto yang menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi belum dapat mencalonkan diri, karena belum duduk sebagai pengurus selama satu periode penuh kepengurusan.

Sikap positif
Kubu Adi Sulisto menyikapi dengan positif dan berharap agar AD/ART tidak diterapkan secara kaku selama kandidat memang terbukti mampu membawa kemajuan organisasi serta mendapat dukungan mayoritas dari anggota.
Melihat adanya kecenderungan meningkatnya eskalasi perdebatan, Ketua Umum BPD Hipmi Jaya Yukki N. Hanafi akhirnya mengambil keputusan untuk menunda Musda.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Hipmi Sandiaga S. Uno tetap optimistis bahwa kepemimpinan Yukki N. Hanafi dapat memutuskan yang terbaik untuk Hipmi Jaya.

"Selama ini Pak Yukki adalah salah satu tokoh pemimpin yang paling dihormati di Hipmi. Saya yakin keputusan yang telah dan akan diambil beliau merupakan keputusan yang terbaik untuk kepentingan Hipmi Jaya," kata Sandiaga.

Di bawah kepemimpinan Yukki N. Hanafi, Hipmi Jaya dinilai sangat berhasil meningkatkan kontribusinya bagi masyarakat dan perekonomian Jakarta sehingga semakin banyak pengusaha muda di Jakarta yang bergabung dengan Hipmi Jaya. Jumlah anggota HIPMI Jaya selama kurun waktu 2004-2007 bertambah dari sekitar 500 menjadi lebih dari 800 anggota.

"Dengan ditundanya Musda, jabatan Ketua Umum Hipmi Jaya yang sah masih dipegang oleh Yukki N. Hanafi. Karena itu, semua keputusan yang diambil Pak Yukki akan didukung oleh seluruh jajaran pengurus BPP Hipmi serta wajib dipatuhi oleh seluruh anggota HIPMI Jaya," kata Sandiaga.

Hipmi sebagai organisasi yang menghimpun pengusaha profesional sangat diharapkan peranannya dalam membangun perekonomian terutama melalui penciptaan lapangan kerja.

"Hipmi didirikan dengan semangat kekeluargaan. Berjuang untuk memenangkan persaingan tanpa menimbulkan perpecahan menjadi keunggulan Hipmi Jaya selama ini," tutur Yukki. (afriyanto@bisnis.co.id)



Ayu Ashari pun jualan

Pada Musda HIPMI di Hotel Sultan Jakarta, saya dicolek Ayu Ashari, dia bilang, "Mas beli kopinya dong, kopi Kamasutra, dijamin dahsyat". Walah, apalagi nih. Saat itu saya sedang asyik ngobrol sama teman saya Farhat Abbas, yang juga mencalonkan diri menjadi balon ketua HIPMI Jaya, selain kaget karena tahu bahwa Ayu Ashari ini sekarang berbisnis (denger2 sih berpartner dengan keluarga Bawazier) Farhat pun semangat merespon tawaran Ayu, jadilah Ayu ini bulan2an temen2 saya. Pada acara tersebut Mbak Ayu Ashari ini membuka gerai satu meja dan beberapa SPG untuk memasarkan produknya yaitu "Kopi Kamasutra". Daripada beli, yang satu box isinya dua sachet dengan harga satu boxnya Rp. 25.000, mending saya foto bareng saja.

Fenomena artis berbisnis ini sudah banyak dan sering kita jumpai, mengingat masa "subur" artis di Indonesia kurang lebih tidak bertahan sampai dengan lebih dari 2 tahun, apalagi untuk artis2 yang sudah termakan usia. Yang pasti mereka harus bertahan ditengah persaingan dengan pendatang2 baru yang lebih muda, seger2 dan punya kreatifitas yang lebih beragam. Solusi para artis ini untuk bertahan adalah berbisnis. Dengan menggunakan nama mereka yang sudah populer, promosi bisnis mereka pun bisa lebih mudah dikenal masyarakat, tinggal kepiawaian para artis itu saja dalam mengelola bisnis mereka.

13.8.07

Konferensi Khilafah Internasional

Saatnya Khilafah Memimpin Dunia

Sekitar 80 ribu umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara pada Ahad(12/8) pagi akan memadati Gelora Bung Karno, untuk mengikuti Konferensi Khilafah Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Momentum konferensi itu bertepatan dengan peristiwa runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmanipada 28 Rajab, 86 tahun yang lalu, olehKemal Pasha.

"Tanggal 28 Rajab menurut Hizbut Tahrir merupakan tanggal yang perlu diangkat dan sangat vital, ketika itu payung dunia Islam hancur, umat Islam bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, " ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam jumpa pers, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa(7/8).

Menurutnya, ide khilafah itu merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajahan, seperti diketahui dominasi negara-negara asing terhadap negara Islam termasuk Indonesia sangat tinggi, baik dalam bidang politik, ekonomi maupun bidang yang lain.

Lebih lanjut Ismail mengatakan, melalui konferensi ini diharapkan dapat menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap negeri ini, dengan mengembangkan ukhuwah Islamiyah serta menyatukan umat Islam seluruh dunia dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah.

"Syariah dan khilafah bagaikan dua sisi dari keping mata uang, seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali dalam kitab al-Iqtishad fi al-I'tiqad, di mana agama adalah tiang dan kekuasaan adalah penjaga, sesuatu yang tidak ada asasnya akan runtuh dan apa saja yang tidak ada penjaganya akan hilang, "jelasnya.

Selain menghadirkan pembicara dari tokoh nasional dan ulama Indonesia yakni KH. Abdulah Gymnastiar, Amien Rais, Adhyaksa Daulth, Din Syamsuddin, KH. Zainuddin MZ, dan Habib Rizieq Shihab. Beberapa negeri antara lain Australia, Singapura, Malaysia, Jepang Inggris, Denmark, juga menyatakan siap mengirimkan perwakilan peserta.

Para pembicaranya antara lain Imran Wahid dari Hizbut Tahrir Perwakilan Eropa, Syeikh Ismail Al-Wahwah dari Hizbut Tahrir Australia, Salim Frederick dari Hizbut Tahrir Inggris, Syeikh Usman Abu Khalil dari Hizbut Tahrir Sudan, Hassan Ko Nakata Presiden Asosiasi Muslim Jepang, serta Ustadz Hafidz Abdurrahman Hizbut Tahrir Indonesia(rz/novel)

27.7.07

Pameran Produksi Indonesia

Agustus tahun 2006 Hantiar's family dan Hertanto's family gabung bersama sewa stand mengikuti Pameran Produksi Indonesia di JEC Kemayoran (Area PRJ) di bawah bendera CV. Artha Berkah Lestari. Kenapa saya bilang Hantiar's family dan Hertanto's family, karena sebenarnya yang berpameran adalah produk dari istri kami masing2. Bu Asmita (istri Pak Her) dengan mainan edukatif anak2-nya dan istri saya dengan baju FIT Nine-nya, kami para suami hanya akselerator saja. Pameran skala besar seperti ini menurut saya wajib diikuti karena manfaat yang diperoleh sangatlah besar. Kalau saya tidak salah ingat total penjualan stand kami pada saat itu lebih dari 15 juta, padahal bersamaan dengan itu kami buka toko di ITC Mangga Dua sebulan dapat 5 juta saja sudah tepuk tangan gak karu2an. Kebetulan pada saat acara pameran berlangsung ada seminar yang menghadirkan 6 Duta Besar Indonesia di 6 negara, yang memberikan pidato tentang peluang produk2 Indonesia di Pasar Dunia. Selesai acara saya datang ke Bapak Duta Besar Indonesia untuk Perancis (Bp. Arizal Effendi) untuk memperkenalkan diri sambil mencari peluang apa yang bisa saya manfaatkan dari Bapak Dubes satu ini. Ternyata tawarannya luar biasa, beliau bersedia menjamin semua akomodasi, membuatkan media promosi produk saya disana, dan biaya hidup saya selama di Perancis kalau saya mau berpameran di Negara Perancis, saya tinggal usaha tiket PP saja. Waaahhh tawarannya luar biasa, saya diminta untuk follow up peluang ini ke stafnya sambil saya minta daftar agenda pameran apa saja yang ada di Perancis.

Sebulan kemudian saya dipanggil ke Deplu Direktorat Eropa dan Africa untuk diminta mempresentasikan produk yang saya miliki, apakah memiliki memenuhi standar kualitas untuk pasar di Perancis. Syukurlah produk saya diterima, pas saya mau pulang staf Dubes ini menceritakan bahwa sekarang kantor KBRI di Paris sedang membangun ruang pamer untuk memajang dan mempromosikan produk2 dari Indonesia, dia bilang saat ini ruang pamer tersebut baru saja jadi, jadi belum ada barangnya, dan produk saya diminta untuk menjadi produk pertama yang mengisi ruang pamer tersebut. Wah kebetulan, saya tidak perlu repot2 mengirim produk kesana karena sudah ditanggung Deplu, lagipula kalau produk saya di pajang di kedutaan pasti memiliki nilai tambah yang besar. Wah wah rasanya semua jalan yang saya lalui ini dilapangkan oleh Yang Maha Kuasa, dan kalau Dia sudah berkehendak siapa lagi yang bisa menghalangi?



26.7.07

Surat dari Gubernur Lampung

Berikut petikan surat dari Gubernur Lampung yang ditujukan untuk Komunitas TDA, yang kebetulan saja melalui saya. Di situ saya lampirkan juga surat penawaran kerjasama untuk Komunitas TDA. Bagi yang berminat bisa ditindak lanjuti. Untuk melihat lebih jelasnya bisa anda klik gambarnya :



Surat dari Gubernur Bengkulu

Berikut petikan surat dari Gubernur Bengkulu yang ditujukan untuk Komunitas TDA, yang kebetulan melalui saya, untuk melihat lebih jelas bisa anda klik gambarnya :



Foto kenangan




Beberapa hari yang lalu saya bongkar-bongkar lemari nyari beberapa dokumen yang saya butuhkan. Tiba2 saya menemukan sebuah foto yang memiliki nilai historis. Ya, ini adalah foto yang pertama kali mempertemukan saya dengan Pak Roni (founder dan jenderal TDA). Foto ini diambil didepan twin tower Malaysia dalam acara Muhibah dan Business Meeting JPMI ke malaysia Agustus tahun 2005, sedangkan foto dibawahnya adalah saat kami rombongan sedang menunggu MRT yang akan membawa kami jalan2 ke Genting (di Genting itu saya dan Pak Roni mencoba masuk ke dalam CxxxxO* (ups!!), hanya untuk sekedar tahu kok teman2), kebetulan saya dan Pak Roni masuk dalam rombongan JPMI dari Jakarta. Sejak acara itulah saya dan Pak Roni menjadi akrab, bikin kelompok bersama di Al-Azhar, ngaji di Sunda Kelapa sampai pada suatu ketika di awal tahun 2006 Pak Roni meminta saya untuk membantu mengadakan acara Talkshow pertama TDA, pada saat itu saya ketemu orang hebat lainnya, yaitu Pak Hasan Basri (P. Habe) moderator milis EU, dimana di acara talkshow itulah saya ketemu seseorang yang sekarang menjadi Ibunya anak2, yang kedatangannya diundang sama Mbak Ely istrinya Pak Roni. Sekarang dari acara talkshow tersebut telah melahirkan sebuah komunitas dahsyat bernama Komunitas TDA

*Kalau anda berjiwa Conan, anda akan menemukan jawabannya di foto yang paling bawah

Perkenalkan : Globalindo Network

Saya bikin perusahaan baru lagi. Kali ini saya berpartner bersama Pak Hertanto. Sebenarnya ide bikin perusahaan ini adalah dari beliau, saya cuma ngikut aja, sekalian kesempatan untuk "ngangsu kawruh" dari yang lebih sakti. Nama perusahaan kami adalah Globalindo Network, bergerak dibidang Travel for Professional Trip & Event Organizer, atau lengkapnya :


Event pertama kami adalah Workshop Perencanaan Daerah dengan Studi Kasus : Pembangunan Johor Bahru dan Kota Tinggi di Malaysia. Peserta yang ikut sebanyak 21 orang, terdiri dari Anggota Legislatif dari Semarang, Lampung, Medan, Bukittinggi, Bandung, Sukabumi, Tangerang, Depok dan Eksekutif dari Kabupaten Solok dan Provinsi Lampung. Atau untuk lebih detailnya bisa pembaca baca di : http://hertantowidodo.blogspot.com/2007/05/sharing-perjalanan-ke-malaysia.html
*(suwun nggih Pak Her)



Mohon doanya, beberapa bulan kedepan ini kami sedang meng-arrange trip ke Hongkong, China, Thailand, Malaysia dan Timur Tengah. Semoga semua hal yang sudah menjadi agenda kami semua tersebut terwujud, ayo bersama-sama...Aaaammiiiiiiin !!!!

Bagaimana cara mempercepat diversifikasi usaha ?

Mau tahu caranya???...Menikahlah !!!
Karena setelah saya menikah, saya punya bisnis baru yaitu Garment alias bisnisnya istri saya. Dengan membawahi merk FIT Nine untuk busana muslim dewasa dan WIRA untuk busana muslim anak, saya dan istri mendirikan perusahaan dengan nama CV. Sandang Taqwa, penyempurnaan dari bisnis lamanya istri saya. Alhamdulillah sejak beberapa bulan yang lalu bisnis garmen kami mulai merambah pasar luar negeri. Kami menerima pesanan mukena dari Timur Tengah, dimana untuk pasar International kami khusus menggunakan merk ZEHBA.

Tetapi, cara diatas hanya untuk satu kali saja lho. Kalau Bapak2 ingin diversifikasi usaha yang lainnya, ya jangan menikah lagi, kalau ada apa2 saja gak mau tanggung jawab, strategi diatas khusus hanya untuk yang bujangan saja...weeekkkkk

My Hobby

Saya ingin berbagi hobby disini, siapa tahu ada para pembaca yang memiliki hobby sama dengan saya, syukur2 kalau hobby kita bisa jadi bisnis, waaaaahhh asyik tuuh. Dibawah sini ada beberapa foto saya sedang beraktifitas hobby , sebenarnya masih buanyak lagi, yang saya cantumkan dibawah ini hanya 10% dari total hobby saya, so isn't that interesting life? :


SnorklingTraveling
Arung Jeram
Nge-jamz
Main catur
Banana boat

Starway To Heaven


Didendangkan oleh sahabat saya Robert Plant diiringi petikan gitar Jimmy Page , untuk kami berdua :


There's a lady who's sure all that glitters is gold
And she's buying a stairway to heaven
And when she gets there she knows if the stores are closed
With a word she can get what she came for

Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

There's a sign on the wall but she wants to be sure
And you know sometimes words have two meanings
In a tree by the brook there's a songbird who sings
Sometimes all of our thoughts are misgiven

Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

There's a feeling I get when I look to the west
And my spirit is crying for leaving
In my thoughts I have seen rings of smoke through the trees
And the voices of those who stand looking

Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

And it's whispered that soon, if we all call the tune
Then the piper will lead us to reason
And a new day will dawn for those who stand long
And the forest will echo with laughter

And it makes me wonder

If there's a bustle in your hedgerow
Don't be alarmed now
It's just a spring clean for the May Queen

Yes there are two paths you can go by
but in the long run
There's still time to change the road you're on

Your head is humming and it won't go in case you don't know
The piper's calling you to join him
Dear lady can't you hear the wind blow and did you know
Your stairway lies on the whispering wind

And as we wind on down the road
Our shadows taller than our soul
There walks a lady we all know
Who shines white light and wants to show
How everything still turns to gold
And if you listen very hard
The tune will come to you at last
When all are one and one is all
To be a rock and not to roll
Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

There's a lady who's sure all that glitters is gold
And she's buying a stairway to heaven
And when she gets there she knows if the stores are closed
With a word she can get what she came for

And she's buying a stairway to heaven, uh uh uh

We Are The Consultant

Di bawah bendera PT. Wahana Cipta Adhikarya saya pun sibuk mengerjakan pekerjaan2 konsultan dan pendampingan pembuatan sistem untuk instansi pemerintah. Ya, saya memang mengkhususkan diri bermain di pasar pemerintah. Berikut beberapa alasan kenapa saya memilih segmen pasar ini :

Bayarannya jelas. Bahkan tentang pembayaran ke pihak ketiga (rekanan) ini dilindungi oleh undang2 dan keputusan presiden. Sehingga saya tidak takut jika pekerjaan saya tidak dibayar


Menantang. Menjadi rekanan pemerintah berarti menjadi rekanan negara, artinya secara langsung saya ikut memberi kontribusi terhadap hidup kembangnya negara kita ini. Jika hasil pekerjaan saya positif dan berguna bagi negara, maka sayapun menjadi salah satu (bagian kecil) yang memberi sumbangsih kepada bangsa. Kalau jaman majapahit dulu disebut Bela Pati, tapi kalau jaman sekarang mungkin Bela Bathi...hehehehe
















Perkenalkan : PT. Wahana Cipta Adhikarya

Dari proyek pertama itulah akhirnya mulai nampak cahaya terang. Untuk selanjutnya proyek2 yang lain saya dapatkan tidak seberat proyek pertama, karena sudah ada track recordnya. Dan saya pun mulai lincah beraksi melebarkan sayap. Untuk memantapkan langkah saya dirikan sebuah perusahaan bernama PT. Wahana Cipta Adhikarya

Berikut sebagian dokumen resmi perusahaan saya, siapa tahu para pembaca ada yang berjodoh untuk kerjasama dengan perusahaan kami :


SIUP

TDP

INKINDO


Sertifikat INKINDO
NPWP

22.7.07

Proyek Pertama

Kali ini saya merasakan tak ada hal apapun didunia ini yang bisa menghentikan cita-cita saya untuk mengejar mimpi di Jakarta. Proyek pertama saya adalah ”Sistem Laporan Bulanan Departemen Perhubungan Berbasis Web”
Sistem ini berbasis web, merupakan sebuah sistem yang menampung seluruh laporan aktifitas yang terkait dengan operasional Departemen Perhubungan di seluruh Indonesia. Setiap dinas perhubungan, administrasi pelabuhan dan angkasa pura di seluruh Indonesia melaporkan laporan bulanannya ke pusat melalui sistem ini. Pada dasarnya website Dephub sudah ada, jadi sistem ini hanya salah satu feature yang di dalam website-nya.

Karena masih awal, untuk proses tender saya pinjam salah satu perusahaan yang ada di Jakarta, kebetulan saya tidak bertemu langsung, tetapi melalui jasa seorang teman. Kalau anda suka memperhatikan sistem pemenangan proyek di instansi pemerintah, maka anda akan temukan banyak sekali praktek percaloan disana, mulai dari :
- Calo proyek, biasanya adalah orang luar, yang punya koneksi dengan ”orang dalam” di bagian perencanaan yang akan memberi informasi proyek-proyek apa saja yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan. Informasi inilah yang akan menjadi barang dagangan orang luar tadi. Tentunya dia akan mencari rekanan yang akan mengerjakan proyek-proyek yang sudah dia ketahui informasinya. Dengan rekanan tersebutlah dia minta fee, yang biasanya akan dibaginya dengan ”orang dalam” yang memberinya informasi proyek tersebut.
- Calo perusahaan, adalah orang luar yang memiliki koneksi dengan perusahaan yang sudah memenuhi syarat untuk mengikuti tender-tender di pemerintah. Calo ini menawarkan jasa pinjam bendera untuk pemenang lelang sampai ke perusahaan pendamping. Biasanya dia bekerjasama dengan calo proyek. Semua urusan administrasi lelang dia sediakan, mulai dari tahap pendaftaran lelang, pemasukan penawaran, penyediaan garansi bank, surat referensi bank, pengisian RKS dll. Si pelaksana proyek tinggal terima beres saja, semua administrasi sudah diurus sama si calo perusahaan ini. Begitu juga dengan panitia lelangnya, mereka juga terima beres saja, semua urusan perusahaan pendamping lelang, pengumuman di koran, sampai pengaturan siapa pemenang lelangnya sudah ditangani oleh calo perusahaan ini. Tentunya semua praktik kongkalingkong ini syarat wajibnya adalah rapi dan terkoordinasi antara panitia lelang, pemenang proyek dan calo perusahaan
- Yang ini bukan calo, tetapi menjadi salah satu pihak yang masuk dalam lingkaran sistem pelaksanaan tender di instansi pemerintah, yaitu pelaksana proyek. Biasanya adalah pihak yang mengerjakan proyek sampai pada tahap akhir dan termasuk juga pihak yang menyediakan modal kerja untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut. Biasanya pihak inilah yang menjadi obyek penderita dari dua sisi. Dari sisi pemberi pekerjaan (pihak instansi) merasa bahwa pelaksana proyek adalah ”Bos” dan pihak yang mendapat uang besar dari hasil pelaksanaan proyek tersebut, sehingga tidak jarang mereka meminta ”jatah” kepada pelaksana proyek. Dari sisi teknis, biasanya pihak pelaksana proyek sering dikejar-kejar deadline, dan jika ada kesalahan pada administrasi yang dikerjakan oleh calo perusahaan, maka pihak pelaksanalah orang pertama yang akan dicecar, karena biasanya si calo sudah menghilang dengan uang fee hasil dia ngurus administrasi dalam proses lelang.

Di proyek pertama tersebut, saya ada dalam posisi pelaksana proyek. Jadi saya yang menyediakan programmer untuk pembangunan sistem, presentasi, instalasi sampai pada tahap pelatihan. Semua urusan tetek bengek pelelangan saya serahkan sama calo perusahaan dan panitia lelang. Saya tinggal bayar saja fee mereka.
Bagaimana kok saya bisa menjadi pelaksana proyek? Ternyata proposal WorkFlow yang tahun lalu saya ajukan dengan PT. BIA masih disimpan oleh Pimpinan di Dephub, sehingga ketika ada proyek IT, saya dipanggil dan ditanya kesanggupan untuk mengerjakan ”Sistem Laporan Bulanan Departemen Perhubungan Berbasis Web” ini. Setelah saya sanggupi, maka diaturlah semua proses kongkalingkong dalam pelaksanaan tendernya. Oiya, proyek ini terjadi ditahun 2003, jamannya Presiden Megawati, dimana masa jahiliyah masih menyelimuti sistem pemerintahan di Indonesia kala itu, kalau sekarang sih saya sudah menjumpai praktek-praktek seperti ini mulai jarang karena orang-orang sudah takut dengan 3 huruf...KPK

18.7.07

Saya Hijrah Ke Jakarta

Tepat dimalam tahun baru tahun 2002 saya berangkat hijrah ke Jakarta dengan tujuan, sekali lagi dengan tujuan, sehingga saya tidak mau dikategorikan sebagai penduduk urban yang datang membabi buta ke Jakarta. Tujuan saya datang ke Jakarta adalah demi mengembangkan perusahaan yang baru saya rintis, menindaklanjuti beberapa peluang proyek yang sudah saya awali dari jogja dan mencari jatidiri, layaknya seorang murid perguruan silat yang baru saja turun gunung mencari ilmu baru di tempat yang lebih menantang. Awal di Jakarta, saya kost di asrama perwira Angkatan Laut di daerah Gunung Sahari. Pagi-pagi sekali saya berangkat keliling Jakarta dalam rangka orientasi medan, selain mampir ke kantor-kantor kolega yang berpeluang memberikan proyek-proyeknya di perusahaan saya. Bersama dengan PT. BIA (lihat judul ”Awal Saya Berbisnis”), kami memfollow up proyek besar di Instansi pemerintah, yaitu di Departemen Perhubungan. Proyek kami pada saat itu adalah pembangunan sistem ”WorkFlow” menggunakan software LotusNotes.

WorkFlow adalah sebuah sistem yang memverifikasi semua prosedur birokrasi di Dephub dari level fungsional sampai level pimpinan. Contohnya seperti ketika ada pegawai yang mengajukan ijin cuti, maka dia harus mengisi formulir di program kemudian men-submitnya kedalam sistem untuk diverifikasi oleh pimpinan diatasnya. Proses ini berlangsung sampai ke level Sekjen, sehingga Sekjen bisa mengetahui posisi berapa pegawai yang sedang mengajukan cuti dan berapa yang akan disetujui. Prosedur ini tidak hanya untuk pengajuan ijin cuti, selain ini termasuk juga mutasi pegawai, penempatan jabatan dan lain sebagainya

Sayang, karena masih ”hijau” kamipun kalah bersaing dengan pemain-pemain lama yang sudah sering bercokol di Dephub. Semua ihtiar saya selama di Jakarta untuk sementara bisa dikatakan belum berhasil. Untuk sementara juga saya pulang kembali ke Jogja, menata hati dan merumuskan strategi baru. Di akhir tahun 2002, dengan amunisi baru, wajah dipermak sedikit dan rancangan strategi yang lebih fresh saya pun berangkat kembali ke Jakarta, berjuang meronce mimpi.....ciiieeeee........

9.7.07

Awal Saya Berbisnis

Yogyakarta tahun 2001 adalah tempat dan tahun ketika saya mulai mengawali terjun kedalam dunia bisnis secara professional, saat itu usia saya baru 21 tahun. Saya bilang secara professional karena dalam perusahaan yang saya bangun itu saya terapkan mekanisme yang sistematis tersusun dan rapi. Ada pengelompokan team, strukturisasi perusahaan, jenjang jabatan, tata tertib perusahaan termasuk juga kami rancang AD/ART perusahaan untuk mengawal visi dan misi yang sudah kami tetapkan. Pokoknya semua terasa mapan dan terarah meskipun saya mengawalinya dengan tanpa modal uang yang besar. Modal utama saat itu hanya tekad, semangat menggebu dan impian untuk menapaki hidup yang lebih dinamis, mumpung saya masih muda. Ada 12 orang yang berikrar untuk berkomitmen bersama dalam mendirikan dan membangun perusahaan ini. Jumlah yang sebetulnya tidak pas karena terlalu banyak. Tapi itulah solusi untuk menjaring modal uang supaya bisa terkumpul banyak. Semakin banyak teman yang bergabung di perusahaan, semakin besar modal uang yang terkumpul, meskipun semakin tidak efisien dan lamban dalam bergerak karena terlalu ”gemuk”. Dari ke-12 pendiri tersebut, sayalah General Manager-nya.

Perkenalkan perusahaan pertama saya, ”CV. HUMAN SOFT” dengan tagline ” HUMAN SOFT, Software Production House”. Sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pembuatan perangkat lunak dengan sistem Taylormade. Di awal berdiri, kami masih mengerjakan proyek-proyek ”hibah” dari dosen kami, karena masih minimnya pengalaman dan krisis percaya diri untuk benar-benar masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tetapi seiring berjalannya waktu, kami mulai beraksi sendiri. Walhasil, sepanjang tahun 2001, setidaknya kami berhasil mendapatkan 3 proyek yang cukup lumayan, yaitu :

- Proyek pembangunan Sistem Akuntansi Perbankan, BPR Bumi Artha, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur

- Proyek pembangunan Sistem Informasi Manajemen Agribisnis, Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur

- Proyek pembangunan Sistem Inventory Toko dan Gudang, Toko Mebel dan Keramik Diamond Baru, Yogyakarta


Memasuki tahun 2002, saya mencoba untuk mencari pasar yang luas lagi di luar kota Jogjakarta. Pikiran saya hanya tertuju pada satu kota, yaitu ”JAKARTA”. Sebagai anak desa, saya melihat Jakarta adalah kota yang menantang. Menjanjikan seribu mimpi indah, tetapi juga siap menjerumuskan siapa saja yang lengah. Sambil terus mendapatkan proyek baru, yaitu :

- Proyek pembangunan Sistem Informasi Inventarisasi Aset Daerah, Dispenda Provinsi Jogjakarta

- Prototype Sistem Informasi Multimedia Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta

- Proyek pembangunan Sistem Informasi Rumah Sakit Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Kidul, DIY

Saya pun mulai mempromosikan profil perusahaan kami di Internet.


Suatu ketika saya mendapat email dari sebuah anak perusahaan SALIM GROUP di Jakarta. Intinya mereka tertarik untuk menjadikan perusahaan kami sebagai implementator proyek-proyek mereka. Mulailah saya menapakkan kaki di Jakarta. Saya masih ingat sekali, selesai kami meeting di kantor perusahaan tersebut yang terletak di kawasan Jalan Sudirman, saya berjalan diatas jembatan penyeberangan menuju halte untuk mencari bus kota yang mengantar saya pulang. Ditengah jembatan penyeberangan tersebut saya berhenti, saya lihat lalu lalang mobil dibawah saya, kemudian mata saya menatap kedepan (kalau tidak salah ingat kearah Blok M), disitu saya berikrar bahwa suatu saat nanti saya akan taklukkan Jakarta......


(Perusahaan yang menghubungi kami tersebut adalah PT. BIA (Bahana Inovasi Adhikarya, berkantor di Plaza Bumiputera Jl. Sudirman, Jakarta. Pemegang lisensi produk Software Consule FRANGO, sebuah perusahaan kelas dunia yang berbasis di Kanada)