We are "The Fighter" family

We are "The Fighter" family
Alamat kami : Jl. Pahlawan Revolusi, Komplek Aggaran No. 12, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tlp rumah : 021 - 86603637

16.12.07

Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007

Alhamdulillah wa syukurilah, malam tadi (15 Desember 2007) pada acara "Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007" team desainer kami meraih juara I dalam pagelaran rancang desain busana nusantara. Acara yang digelar di Puri Agung Hotel Sahid Jakarta ini memperlombakan rancang desain busana dan desain motif tradisional yang diikuti oleh para desainer dari seluruh Indonesia. Malam anugerah ini merupakan persembahan final hasil kompetisi rancang desain busana dan desain motif tradisional, sebagai apresiasi terhadap tekstil dan mode busana sebagai produk budaya, mengedepankan nilai-nilai estetis yang dipersembahkan oleh para perancang busana dan desainer motif terpilih yang akan memberi nuansa baru dalam berbagai bentuk dakwah kultural. Dari seluruh karya lomba rancang desain busana dan desain motif tradisional dewan juri masing-masing memilih 30 semifinalis untuk mewujudkan salah satu rancangannya menjadi busana jadi, untuk diseleksi kembali menjadi 12 finalis. Ke 12 finalis ini harus mewujudkan 6 sketsanya menjadi busana siap pakai. Dewan juri pagelaran ini terdiri dari :

1. Bp. Firdaus Alamhudi, Pelukis Bulu, Ketua Bidang Seni Rupa Lembaga Seni Budaya Jakarta
2. Bp. Jadin C. Djamaluddin, Ketua Komite Craft BPN, Asosiasi Pertekstilan Indonesia
3. Ibu Nani Djamal, Perancang Busana, Pemilik Rumah Batik Dian Pelangi
4. Ibu Meidiana Hutomo, Artis, Praktisi Busana Muslim
5. Ibu Anne Rufaiddah, Perancang Busana, Ketua APMI-APPMI DKI Jakarta
6. Ibu Erni Susi, Perancang Busana, Praktisi Fashion

Selain penilaian secara menyeluruh yang melahirkan para pemenang utama, terdapat tiga kategori khusus yang dipertimbangkan, yaitu "wearable clothes dan wearable motif" yaitu busana atau motif yang memiliki daya pakai dan daya jual tinggi. Yang kedua adalah kategori "unique technique", yaitu desain yang unggul dalam penggunaan detail, orisinalitas ide dan imajinasi dan kategori terakhir adalah "tradition theme", yaitu karya yang kekuatan nilai tradisinya sangat kuat, baik secara konsep maupun konten. Ketiga kategori itu adalah sarana mencari nilai unggul dalam suatu produk.

Tema karya team kami adalah busana muslim yang dipadukan dengan batik dan lurik gaya Jogajakarta, total kesemuanya ada 6 karya yang ditampilkan dalam Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007.

Acara ini dihadiri oleh Ibu Tresna Jero Wacik (mewakili Ibu Mufidah Jusuf Kalla), Ibu Siti Fadilah Supari (Menkes), Bupati Karanganyar, Ibu Bupati Alor (NTB), Bp. Prof. Din Samsudin dan Ibu, Bp. Icuk Sugiarto dan Ibu, Ibu Okke Hatta Rajasa dan juga oleh pendukung acara yaitu Zaskia Mecca, Primus Yustisio, Mustafa Debu, Naseem Debu, Iis Dahlia, Evie Tamala, Anneke Putri, Monica Oemardi, Cut Yanthi, Dina Mariana, Vinni Alvionita, Agus Idwar (Snada), Shazlin, Ferry Anwar, Leroy Osmani Deny Lutan Dance dan banyak lagi

Sekali lagi kami bersyukur atas segala rahmat dari ALLAH ini, semoga kemenangan kami menjadi pelecut untuk bisa lebih kreatif lagi dalam berkreasi dan berapresiasi.

Dari kiri ke kanan :
Waru (istri saya), Mbak Peragawati, Lulu Labibi, Amelia
Juara I Malam Anugerah Wastra Waditra Nusantara 2007


Karya rancangan desainer kami
(Lulu Labibi) :





Rumah Produksi "Sandang Takwa"
- ZEHBA, Baju Renang Muslim
- Syahmina, Busana Muslim
- Wira, Baju Muslim Anak

Jl. Pahlawan Revolusi, Komplek Agggaran No. 12
Pondok Bambu, Jakarta Timur
Telp. 021 - 86603637
Hp : 08179400861

Abdul Rahman Hantiar
Direktur

Road to Paris, Indonesian Week April 2008

Berawal dari PPI 2006 (Pameran Produksi Indonesia, saya datang menjumpai Bapak Effendi Arizal (Dubes Indonesia untuk Perancis) yang pada saat itu menawarkan bantuan bagi UKM yang ingin berpameran di Perancis. Bentuk bantuan yang diberikan adalah memberikan fasilitas free untuk penginapan, akomodasi bahkan makan semua akan ditanggung pihak KBRI. Selain itu pihak KBRI juga membuatkan media promosi bagi UKM yang berpameran disana berupa brosur, CD profil yang kesemuanya berbahasa Perancis dan masuk kedalam website resmi KBRI.

Sayapun mengajukan diri sebagai orang yang berkeinginan berpameran disana, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk sampai bisa berangkat kesana (karena tiket pesawat PP menjadi tanggung jawab kita sendiri). Sambil saya berkonsultasi dengan beliau bagaimana caranya seorang pelaku UKM super kecil seperti saya ini bisa berpameran disana.

Satu bulan kemudian saya diundang ke Deplu, bertemu dengan Ibu Naya, Fungsi Ekonomi KBRI Perancis. Disana saya diminta presentasi produk sambil saya memberikan sampel dan oleh2 untuk dipajang di ruang pamer KBRI Perancis. Selepas itu, komunikasi pun hanya sebatas email dengan pihak KBRI Perancis. Hasil dari perjuangan saya, beberapa waktu yang lalu saya mendapat email dari KBRI Perancis di Paris, berikut petikan emailnya :

Yth. Bapak/Ibu Pengrajin,

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat bahwa KBRI Paris tengah mengupayakan rencana pameran untuk memperoleh mitra bisnis di Perancis bagi Bapak/Ibu sekalian. Upaya tersebut akan diwujudkan melalui sebuah bentuk pameran pada bulan April 2008 di Paris.

Berkaitan dengan itu, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Paris, Bpk Des Alwi bersama Atase Perdagangan KBRI Paris, Bapak Hari Prawoko akan mencoba menghubungi dan/atau mengunjungi perusahaan Bapak/Ibu untuk membicarakan kemungkinan keikutsertaan Bapak/Ibu dalam pameran termaksud. Tentu saja, untuk dapat menjadi peserta pameran Bapak/Ibu perlu memenuhi beberapa kriteria, khususnya berkaitan dengan tujuan pameran ini yang akan mencari pengusaha UKM Indonesia yang dapat secara berkesinambungan mengirim produknya untuk mengisi pasar cindera mata di Perancis.

Adapun dasar kami menghubungi Bapak/Ibu adalah berdasarkan masukan/data yang kami peroleh dari BKPM, Kementerian KUKM dan beberapa dari Bapak/Ibu yang sempat KBRI Paris temui pada PPI 2006 di Jakarta. Karena itu, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk dapat bersiap dihubungi atau menerima kunjungan Bapak Des Alwi dan Bapak Hari Prawoko yang akan menjelaskan lebih lanjut secara langsung kemungkinan keikutsertaan Bapak/Ibu dalam pameran pada bulan April 2008.

Demikian yang dapat kami sampaikan pada saat ini. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih

Salam hormat,
Narwastuyati P. Mbeo (Naya)
Fungsi Ekonomi KBRI Paris
47, rue Cortambert 75116 Paris
Telepon: (33) 1 450 381 55

Email inipun saya balas dengan perkenalan dan penjelasan company profile perusahaan kami. Gayung bersambut, saya pun menjadi salah satu nominator peserta pameran Indonesian Week April 2008 di Paris Perancis. Saya sih sebenarnya tidak begitu khawatir dengan bahasa, karena istri saya lulusan CCF (Lembaga Indonesia Perancis) setara S1. Mohon doa dari pembaca sekalian, semoga saja kami bisa berangkat ke Perancis, menjemput pasar dunia. Amiiin...

Abdul Rahman Hantiar
PT. Wahana Cipta Adhikarya Group Company
Direktur Utama

Rumput Tetangga Lebih Hijau ?

Tetapi, sehijau-hijaunya rumput tetangga, pasti ada kuningnya juga lho! Ah
masa?

Tanpa kita sadari, sering nggak sih kita 'ngintipin' kehidupan orang lain?!

Apalagi kehidupan orang-orang yang konon selalu kita pandang 'lebih baik'
daripada kehidupan kita sendiri. Terutama disaat-saat kita tengah mengalami
badai kehidupan, tidak jarang kita jadi melamun ditengah siang bolong dan
berandai jika kita mempunyai kehidupan lain yang lebih baik.

Will that solve the problem?! NOPE.

Kita semua diciptakan unik dengan kepribadian yang berbeda satu sama lain.
Terkadang kita menjumpai kepribadian orang lain yang mirip sekali dengan
kepribadian kita, tapi semirip-miripnya, pasti ada perbedaannya juga koq.
Orang kembar identik saja pasti memiliki perbedaan. Itulah hebatnya ciptaan
Tuhan. Selain itu, kita semua terlahir dengan garis kehidupan masing-masing
yang terbentuk oleh lingkungan dimana kita dibesarkan.

Banyak juga faktor lainnya yang menjadikan sebuah kehidupan tidak adil untuk
dibandingkan. Tetapi, kalo kita masih tetep kekeuh mau membandingkan rumput
kita dengan rumput tetangga, siap-siap aja makan ati deh yaks!

Seperti kita berusaha membandingkan antara rasa buah jeruk dan rasa buah
durian, sebuah perbandingan yang sulit, bukan?! Buah jeruk dan durian jelas
memiliki rasa enak yang berbeda. Sebuah pilihan yang sulit ketika ditanya
"Mana yang lebih enak?". Kalau saya akan spontan menjawab "Dua-duanya enak
sich, tapi beda enaknya"

Sama halnya dengan kehidupan kita secara pribadi, ketika kita membandingkan
kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, mana yang lebih baik? Sungguh
perbandingan yang sulit, bukan?

Sebenarnya setiap kehidupan orang pasti ada enak dan tidak enaknya. Nobody
is perfect and nothing is perfect in this world. Pada dasarnya kita memang
diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Mungkin kehidupan
orang-orang yang kita pandang 'lebih baik' hanyalah semata-mata karena kita
belum tahu saja apa rasanya berada di posisi mereka? Kita belum melihat apa
"nggak enaknya" menjadi mereka. Belum tentu ketika kita berada di posisi
mereka, kita akan mengatakan bahwa "hidup dia lebih baik", jangan-jangan
kita malah harus menjilat ludah sendiri dengan malu balik mengakui bahwa
"sehijau-hijaunya rumput tetangga, rumput sendiri ternyata lebih nyaman"

Rumput sendiri memang ibaratnya lahan kehidupan yang sudah ditakdirkan untuk
kita, dengan kapasitas pribadi yang sudah diberikan khusus untuk kita. So,
never runaway from your own life, no matter how hard it is, there is always
hope as long as you keep up your faith.

Dari : Ida Arimurti

Peluang Bisnis Besar

Tulisan di bawah cukuplah hanya untuk sebagai joke

Apakah Anda berminat dengan peluang-peluang bisnis yang luar biasa berikut ini?

TUKANG PARKIR

Modal : Nol, yang penting berani malu dan tahu lokasi starategis.
Penghasilan :
Jika diasumsi bahwa :
1. Parkir mobil : Rp 1,000 / mobil / jam
2. Parkir motor : Rp 500 / motor/ jam
Maka jika diasumsikan Anda bekerja 8 jam sehari di mana tempat parkir
Anda dapat memuat 20 mobil atau 40 motor, maka Anda akan memperoleh :
8 jam x 20 mobil x Rp 1,000 = Rp 160,000 / hari.
Jika Anda bekerja 26 hari perbulan, maka penghasilan Anda menjadi Rp
160.000 x 26 hari = Rp 4,160.000 / bulan (bebas pajak).

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Jam kerja tidak mengikat
3. Masih bisa mengerjakan pekerjaan sambilan (jualan rokok di warung)
4. Tingkat stress rendah
5. Tidak beresiko. Kalau pun ada (klaim, tuntutan karena kendaraaan
yang diparkir hilang / rusak), tinggal lari saja.

PENGAMEN

Modal : gitar, kencrengan, atau nol sama sekali. Yang penting berani
malu.

Penghasilan :
Tergantung tempat dan sasaran. Jika sasaran yang dituju adalah mobil
angkot mungkin bisa lebih besar. Jika diansumsikan tempat yang dituju
adalah lampu merah dengan durasi 2 menit, dan pendapatan Rp 300 / angkot,
dan bekerja 8 jam, maka :
8 jam x (60 /2 menit) x Rp 300 = Rp 72.000 / hari.
Jika bekerja 26 hari perbulan, maka pemasukan minimum yang diperoleh
adalah : Rp 72.000 x 26 hari = Rp 1.872.000.

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Waktu kerja tidak mengikat
3. Tidak butuh keahlian. Cuap-cuap tanpa suara pun pasti dapat.
4. Stress nyaris tidak ada. Justru bisa menghibur diri.
5. Tidak beresiko, asal hati-hati kalo menyeberang atau mengamen di
tengah jalan ramai.
6. Jika gesit (misalnya dalam satu durasi lampu lalu lintas dapat
menyambangi 2-3 angkot), penghasilan bisa meningkat 2-3 kali lipat.

TUKANG BERSIH-BERSIH KACA MOBIL

Modal : kain rombeng, pembersih bulu ayam, busa dan sabun detergen
Penghasilan :
Nyaris sama dengan pengamen, malah dapat 3-4 kali lipat, karena dalam
1 durasi lampu lalu lintas, dapat menyambangi 5-10 mobil sekaligus,
tergantung kegesitan kerja.

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Waktu kerja tidak mengikat.
3. Tidak butuh keahlian. Yang penting kerja cepat saja.
4. Hasil kerja bukan tujuan akhir.
5. Tingkat stress tidak ada.

PENGEMIS

Modal : baju kusut, dekil, dan tidak mandi seminggu. Dan yang terutama :
berani malu!

Penghasilan :
Tergantung kemampuan menarik hati orang. Semakin memelas, maka
penghasilan semakin besar. Pada tahun 1997, seorang mahasiswa di sebuah
perguruan tinggi swasta Jakarta pernah mengadakan penelitian dan
menemukan bahwa seorang pengemis di Jakarta rata-rata mampu mengumpulkan
Rp 500.000 perhari, atau Rp 15 juta perbulan. Bahkan baru-baru ini ada
seorang ibu asal Garut yang mengakui di sebuah media Bandung, bahwa
dengan menjadi pengemis selama 1 bulan saja, dia telah mampu pulang
kampung dengan membawa Baleno keluaran terbaru yang bernilai 200-an juta
rupiah, plus oleh-oleh untuk keluarga di kampungnya. Sebuah hasil yang
luar biasa. So jangan heran bahwa pekerjaan menjadi primadona banyak
orang yang datang ke kota-kota besar.

Keuntungan yang diperoleh :
1. Bebas pajak
2. Waktu kerja tidak mengikat
3. Hanya butuh keahlian menarik hati orang.
4. Tingkat stress tidak ada
5. Dapat prioritas pertama dari Pemerintah kalo ada program bantuan
bagi kaum dhuafa.

Pelantikan dan pengukuhan DPP FKKIC

Dengan mengucap Bismillah pada hari senin tgl 26 November 2007 kami dilantik dan dikukuhkan menjadi anggota Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Kerjasama Islamic Center se-Indonesia. Forum ini adalah organisasi yang mewadahi seluruh Islamic Center yang ada di seluruh Indonesia, dengan misi utama Pemberdayaan dan Peningkatan Perekonomian Masjid. Secara langsung forum ini memayungi Islamic center diseluruh Indonesia tetapi secara aktifitas ruang gerak FKKIC sampai kewilayah masjid paling bawah dengan hirarki tingkatan Masjid Jami di level kecamatan, Masjid Agung di level DATI II dan Islamic Center di level Dati I / Propinsi.

Saya sendiri menempati pos Departemen Ekonomi dan Bisnis sebagai anggota, dengan Ketua Departemen Bp. Mohammad Sidiq (Ketua LAZIZ Dewan Dakwah Indonesia, mantan salah satu Direktur IDB di Jeddah). Selain saya, anggota Dept. Ekonomi & Bisnis yang lain adalah Bp. Syahrul (mantan atase perdagangan KBRI di Saudi Arabia). Departemen kami sendiri memiliki tiga program utama yaitu :

1. Pemberdayaan masjid sehingga menjadi / memiliki kemampuan ekonomi melaksanakan fungsinya

2. Pemberdayaan jamaah masjid dalam berbagai bidang usaha, skill, dan kewiraswastaan melalui pelatihan dan pendampingan

3. Pembentukan wadah inkubasi bagi jamaah masjid dalam upaya mewujudkan unit-unit bisnis yang dapat memajukan perekonomian masjid

Ke depan, departemen kami akan mengajak para pelaku usaha dan praktisi bisnis skala kecil dan menengah untuk bersama berperan dalam meningkatkan perekonomian umat melalui bentuk kerjasama-kerjasama usaha dan bisnis.




Abdul Rahman Hantiar
Dewan Pengurus Pusat
Forum Komunikasi Kerjasama Islamic Center Indonesia
Departemen Ekonomi dan Bisnis