JAKARTA (Bisnis): Musda Hipmi Jaya ke XIII dengan agenda utama pemilihan ketua umum terpaksa ditunda karena memanasnya suasana sebelum pemilihan. Yukki N. Hanafi, Ketua Umum Hipmi Jaya (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya), menyesalkan tidak tercapainya kesepakatan antara kubu yang bersaing mengenai format pemilihan, namun dia optimistis suara Hipmi Jaya tidak akan terpecah.
"Ini sebenarnya masalah sepele dan bukan pertama kali terjadi. Sangat wajar bila pengusaha muda yang berbeda pendapat masih belum mau berkonsensus. Penundaan ini penting untuk mendinginkan suasana. Saya harap tidak ada pihak yang bertindak berlebihan, tetap demokratis, profesional dan mementingkan kepentingan organisasi," ujarnya akhir pekan lalu.
Musda Hipmi Jaya yang dijadwalkan berlangsung 31 Agustus-1 September 2007 resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada Jumat di Hotel Sultan, Jakarta. Agenda utama Musda adalah debat kandidat, rapat pleno pertanggungjawaban pengurus Hipmi Jaya periode 2004-2007, dan ditutup dengan pemilihan ketua umum yang baru.
Dalam Musda ke XIII ini, sekitar 800 anggota Hipmi Jaya akan memberikan suara dan memilih satu dari enam kandidat ketua umum yaitu Budi Rianto, M. Farhat Abbas, Adisatrya Suryo Sulisto, Harry Warganegara, Bungsu A. Meinur S, dan Novita Dewi.
Berdasarkan pengamatan, Adi Sulisto yang saat ini menjabat Ketua Kompartemen Kaderisasi Hipmi Jaya dan Harry Warganegara yang menjabat Ketua II BPD Hipmi Jaya adalah dua kandidat terkuat.
Kebuntuan terjadi ketika kubu Harry Warganegara mempersoalkan status Adi Sulisto yang menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi belum dapat mencalonkan diri, karena belum duduk sebagai pengurus selama satu periode penuh kepengurusan.
Sikap positif
Kubu Adi Sulisto menyikapi dengan positif dan berharap agar AD/ART tidak diterapkan secara kaku selama kandidat memang terbukti mampu membawa kemajuan organisasi serta mendapat dukungan mayoritas dari anggota.
Melihat adanya kecenderungan meningkatnya eskalasi perdebatan, Ketua Umum BPD Hipmi Jaya Yukki N. Hanafi akhirnya mengambil keputusan untuk menunda Musda.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Hipmi Sandiaga S. Uno tetap optimistis bahwa kepemimpinan Yukki N. Hanafi dapat memutuskan yang terbaik untuk Hipmi Jaya.
"Selama ini Pak Yukki adalah salah satu tokoh pemimpin yang paling dihormati di Hipmi. Saya yakin keputusan yang telah dan akan diambil beliau merupakan keputusan yang terbaik untuk kepentingan Hipmi Jaya," kata Sandiaga.
Di bawah kepemimpinan Yukki N. Hanafi, Hipmi Jaya dinilai sangat berhasil meningkatkan kontribusinya bagi masyarakat dan perekonomian Jakarta sehingga semakin banyak pengusaha muda di Jakarta yang bergabung dengan Hipmi Jaya. Jumlah anggota HIPMI Jaya selama kurun waktu 2004-2007 bertambah dari sekitar 500 menjadi lebih dari 800 anggota.
"Dengan ditundanya Musda, jabatan Ketua Umum Hipmi Jaya yang sah masih dipegang oleh Yukki N. Hanafi. Karena itu, semua keputusan yang diambil Pak Yukki akan didukung oleh seluruh jajaran pengurus BPP Hipmi serta wajib dipatuhi oleh seluruh anggota HIPMI Jaya," kata Sandiaga.
Hipmi sebagai organisasi yang menghimpun pengusaha profesional sangat diharapkan peranannya dalam membangun perekonomian terutama melalui penciptaan lapangan kerja.
"Hipmi didirikan dengan semangat kekeluargaan. Berjuang untuk memenangkan persaingan tanpa menimbulkan perpecahan menjadi keunggulan Hipmi Jaya selama ini," tutur Yukki. (afriyanto@bisnis.co.id)
No comments:
Post a Comment